Halo… perkenalkan nama aku ROY, biasa dipanggil roy. aku sama seperti kalian semua, sama-sama ganteng. Sebelum lanjut bercerita, aku mau memberitahukan sebuah info. Yaitu, saat ini di kota kita lagi gempar dilanda oleh penyakit yang sangat berbahaya. Penyakit ini seringkali dialami oleh para kaum pria U-16 +. Mirisnya, penyakit ini malah dijadikan tradisi dan suka dipamerkan. Phobia apabila melihat mantan dan orang yang dia suka sudah milik orang lain lalu disertai rasa cemburu secara berlebihan. Maka dari itu aku menamakan penyakit ini dengan sebutan MAXILEBAYGALAUBHIA.
Secara logika, phobia ini terlalu dibuat-buat. Padahal itu sama sekali tidak berdampak pada seseorang. Karena rasa dorongan ingin galau sangat kuat, sehingga menimbulkan kelebayan pada seseorang itu. Ingatnya, galau itu bukan timbul dari hati loh, tapi dari pikiran. Makanya jangan sampai para pembaca semua salah mengartikan arti kata galau, kalo gak… bakal kena penyakit yang diatas! MAXILEBAYGALAUBHIA!!
Semoga info yang di atas cepat diingat.
Umurku saat ini menginjak usia 19 tahun dan berjalan ke 20 tahun. Masih sangat muda dan mudah untuk menjadi play boy, haha tapi aku mau jadi playgirl aja.. hah??
Oke. lupakan aja. Jadi ceritanya, dulu aku punya temen, temenku itu punya om.. omnya itu punya anak, nah anaknya itu punya temennya anak bapaknya, dan bapaknya punya cucu dan cucunya itu punya saudara temennya bapaknya anak tadi. Kalian ngerti? Hahaha.
Gak usah dimengerti ya. Intinya temenku tadi namanya sukerip. Ia suka sekali memamerkan wanita yang sangat disukainya kepadaku. Tapi gak ada juga pergerakannya
Selalu dipuja puja, dibangga banggakan. Tapi setelah kutanya, kalo kalian sudah bertemu?. Dia selalu bilang tidak berani. Ahh cemen. Kalo aku sih jarang pamer pamer cewek kalo masih pdkt, kecuali kalo sudah pacaran. Baru deh kupamerkan di semua media sosial. Alay kan? Etss, jangan salah. Itu hidupku, hidupmu?
Kembali ke sukerip tadi ya, umurnya sama kayak aku. Tapi kalo masalah ganteng ya beda lah. jadi waktu itu sukerip ngajak aku buat temanin dia ketemuan sama kenalan ceweknya. Katanya sih lumayan manis dan putih. Tapi aku tanya lagi kalo dia tau darimana bisa putih?. Sukerip cuman menjawab, liat di foto bbmnya lah.
IKLAN LEWAT TIBA-TIBA
Fakta fakta dunia berkata:
- cewek yang cantik dan jelek jaman sekarang suka memakai editing foto 360.
- yang cantik pun akan merasa puas apabila dirinya semakin cantik di media sosial.
- dan yang jelek pun akan berusaha semaksimal mungkin memutihkan bagian wajahnya sehingga bagian leher pun beda warna (mungkin tinta 360 kehabisan)
- dan yang terpenting, langsung dibuktikan saja di TKP. SELAMAT MENCOBA.
PESAN INI DISAMPAIKAN OLEH DINAS KECANTIKAN DAN KEALAMIAN
SUKERIP HANYA BISA TERCENGANG SETELAH BEBERAPA ORANG LEWAT DENGAN BERBAGAI IKLAN IKLAN DAN SPANDUK UNTUK MENYUARAKAN PERINGATAN TENTANG MANIPULASI TERHADAP FOTO.
“gimana suk? masih yakin sama foto cewek wajah putih itu?”
“aku mau buktikan langsung di tkp aja roy”.
“baiklah, kalo jelek aku lari duluan ya”.
“kalo cantik dan sesuai harapan?”
“aku salamin dia duluan, hahahaa”
“woo kamu tu ya, taunya mau enak aja. Ya udah kita langsung ke tkp. Dia udah sms ni dari tadi”.
Kami pun berangkat ke rumah cewek kenalan sukerip. Sementara menunggu kami di perjalanan. Ada baiknya para pembaca bikin kopi dulu. biar ada temen sambil bacanya. Dan aku mau lanjut membahas tentang edit-edit foto memakai 360 tadi.
Editing foto menggunakan 360 adalah termasuk penyakit. Yaitu penyakit menular yang biasanya dialami oleh cewek pada usia 16 tahun keatas. Hal itu terjadi sebab saling iri karena melihat temannya menggunakan edit foto bisa menjadi putih. Sehingga cewek tersebut mengikuti dan temennya melihat, jadi pengen juga, sehingga temennya yang lain jadi pengen, dan semua ikut menggunakan editing foto 360. dan terciptalah perkumpulan cewek 360. dan aku menamakan istilah ini dengan “the easiest and best plastic surgery” operasi plastik termudah dan terbaik. Dan nama penyakit menular itu disebut DEMAM ber-360.
— DAPAT DI GOOGLE —
Kami pun sudah sampai di tempat yang dituju. Saat itu panas sekali dan terik matahari tepat sejengkal di atas kepala kami. Di rumahnya mempunyai bengkel mobil. Rumahnya besar. megah. dan bisa dibilang tergolong orang kaya.
“sms aja dulu.. suruh dia keluar”.
“kita tunggu di seberang rumahnya aja”.
“kenapa? katanya mau bertamu ke rumahnya”.
“perasaanku gak enak ni, aku takut dia jelek. Jadi kalo dia jelek langsung kita tinggalin aja”.
“ya udah, terserahmu aja”.
Sukerip masih smsan sama cewek itu, bilang cewek itu tunggu bentar soalnya baru abis mandi. Lalu dengan iseng sukerip menanyakan warna baju yang akan dipakenya. Supaya lebih memastikan hehe. Katanya, dia pake baju hitam. Wah serasi lagi nih sama sukerip, kebetulan sama-sama pake baju hitam.
Selang 30 menit lamanya. Ada wanita cantik memakai baju hitam dan rambutnya pun sama dengan yang di foto cewek kenalan sukerip.
Mata kami seperti terhipnotis sehingga lupa untuk berkedip, padahal banyak debu yang beterbangan.
Kami pun larut dan masuk ke dalam ruang imajinasi. anehnya imajinasi kami sama. wanita tadi berjalan bagaikan model dengan hak sepatu yang tinggi. dari belakang ada yang membuat rambutnya terurai-urai, walaupun pake kipas angin blower. Daun-daun warna warni berguguran menghiasi imajinasi kami. Wajahnya terlihat sangat anggun, putih dan seksi.
Saat itu suasana disana berubah menjadi sebuah istana yang megah, dan dia bagaikan permaisurinya. Lalu ia berkata: “aku sedang mencari pangeranku yang baru”. Wah kami pun langsung otomatis berubah menjadi pahlawan superhero dengan sendirinya. Dengan dibekali sebuah pedang. “untuk apa pedang ini?” Tanya kami. “kalian ingin menjadi pendampingku? bertarunglah kalian, yang menang bisa mendapatkanku”, jawab sang permaisuri.
Kami langsung saja mengeluarkan pedang tadi masing-masing. aku bagaikan ksatria Spartan dan sukerip seperti zorro. Tabuh gendang berbunyi, Kami pun bertarung. riuh sorak para pasukan kami pun gemuruh sekali. Panah-panah beterbangan dimana-mana. Suara pedang kami pun ikut meramaikan suasana.
Permaisuri itu pasti akan mendapatkan pangeran yang gagah berani di antara kami.
Kami langsung Bergelut, baku hantam pun terjadi sehingga debu mengepul penuh menghiasi arena pertarungan. Zorro pun sempat tersungkur karena kena tendangan Spartan. Setelah itu, Spartan mencoba menerjang lagi, tapi dengan sigap zorro bangkit dan menendang pedangku.
Zorro lah yang akhirnya menguasai pertarungan. Tapi aku belum menyerah. di tengah pertarungan kami yang sangat sengit, tiba-tiba awan berubah menjadi mendung dan semua tertutupi oleh kehitaman alam.
Muncul Petir, kilat, lalu disertai gemuruh angin yang sangat kencang. Kami pun bingung, tiba-tiba imajinasi kami berubah menjadi buruk dan menyeramkan. Dan permaisuri cantik yang menyuruh kami bertarung tadi pun hilang begitu saja.
“kemana wanita tadi zorro?”
“tidak tau, kalau kau Tanya sama aku, lalu aku bertanya sama siapa?”
“aku juga tidak tau. Kalo begitu kita akhiri pertarungan ini, dan cari jalan keluar”.
Mereka pun segera berjalan untuk mencari jalan keluar. Baru saja ingin melangkah mereka langsung dikejutkan oleh kehadiran monster yang berwarna hitam tepat 200 meter di depan mereka. Mereka pun ketakutan bukan main, mereka tak punya senjata lagi. Karena pedang tadi sama-sama patah setelah bertarung. Semakin dekat monster itu, mereka akhirnya tak bisa lari kemana-mana. Hanya bisa Berpelukan dan berteriak sekencang-kencangnya.
AAAAAAARRRGGGHHH…
“Heyy… heyyyy… kalian gila atau homo? pelukan kok di tempat umum. Sesama jenis lagi. Kamu yang namanya sukerip? yang sms aku tadi kan? Sorry ya, aku agak lama ganti bajunya”.
Setelah mendengar teguran tadi, kami akhirnya bisa lepas dari imajinasi kami yang liar tadi. Tapi… tapi… yang negur kami ini?
Percaya atau gak, terima atau gak, aku bilang kalo cewek kenalan sukerip lebih parah dari monster yang ada di imajinasi kami tadi. Kami pun dengan cepat mengambil langkah besar dan mencari seribu alasan untuk pergi.
“eh eh… aku mau kesana sebentar. ada yang mau kami beli”.
“beli apa?”
“beli obat mual” sambil teriak “ayo cepat pergi.. pergi suk!”
Sukerip pun langsung menancap gas motornya bergegas meninggalkan cewek tersebut.
Di tengah perjalanan sukerip tak henti-hentinya mengeluarkan kata-kata binatang. Aku hanya bisa mengejeknya dan menertawakan.
Lalu… nasib cewek tadi?
Ia juga sangat kesal dengan perlakuan sukerip barusan. Sukerip membuatnya sangat marah dan sampai stress. sehingga terkena penyakit obesitas yang berlebihan. mungkin begitu, kayaknya sih. Hahahaa lelaki itu memang kejam dan wajib. Karena pertemuan di awal itu penentuan untuk memilih. Dan hak lelaki untuk memilih sangat lah penting. Makanya jangan suka main tipu lewat foto ya. Yang alami kan lebih baik? kehendak tuhan tidak pernah bisa kita lawan. Kalo memang terlahir seperti itu, ya udah. Nikmati dan dijaga. Jangan coba-coba dimanipulasi. Malah lucu lagi, masa foto muka putih.. terus lehernya beda warna hahaha…
Setelah sampai dari perjalanan tadi, sukerip langsung menghapus kontak pertemanan bbm cewek tadi. Dia bilang, “malas berurusan sama cewek 360 lagi”.
“makanya, sudah kubilangkan… jangan mudah tertipu bos. Hahaha”
“lebih baik tertipu daripada keterusan mesranya”.
“oooohh jadi sempat mesra nih yeee… ciye hahaha”
“ah sudahlah. Lupakan. Ini aib. Lelaki harus kejam!”
“yoi, sepakat! harus kejam. Biar jomblo tapi kita anti 360!”
Di tengah perbincangan kami, sukerip langsung tiba-tiba memotong pembicaraan. “eh eh roy.. coba liat.. itu kayaknya mantanmu yang baru seminggu kemaren putus”.
“oh.. trus?” sok tegar
“widih, mesra banget mereka… pegangan tangan. Kayaknya cowok baru tuh. Lebih ganteng. Lebih putih. lebih tinggi lagi daripada kamu”.
“sudah suk!! sudah… jangan buat aku memikirkannya lagi!”
“perlu kah kutaburin daun di atas kepalamu? Supaya kayak di film-film. haha..”
“gak usah!!… alam pasti peka dengan perasaanku, nanti pasti jatuh sendiri daun-daun itu. Dan gerimis pasti menyertai juga”.
Tiba-tiba angin bertiup kencang, daun-daun pun berguguran dan gerimis turut membasahi di sekitar roy dan sukerip. Masuklah sebuah lagu yang tak tau berasal darimana… kangen band – pujaan hati (reef).
Setelah melihat mantannya tadi dengan cwo baru, roy akhirnya terkena penyakit MAXILEBAYGALAUBHIA. Air mata yang dipaksa mengalir dan perasaan yang dipaksa sedih. Namun biar bagaimanapun hanya hati kecil yang mampu menjawab jujur perasaan seseorang. Sedangkan sukerip, berteduh ke tempat yang tidak basah.
Selang 2 jam adegan galau tadi berlalu. angin, daun, gerimis dan lagu tadi pun hilang begitu saja.
“woy roy, sudahlah gak usah lebay. Lama banget… galaunya 2 jam”.
Roy matanya bengkak, sambil menghapus air mata “seberapa ganteng cowonya?”
“diatas kamu lah…”
“seberapa putih sih?”
“alaaah.. ya masih putih dia kali”.
“tingginya?”
“ya lebih tinggi dari kandang ayam kamu lah”.
Setelah puas dengan jawaban sukerip tadi. roy langsung berdiri tegas dan menatap tajam menela’ah ke langit.
“aku harus buktikan, aku harus bisa seperti dia!!”
“kenapa lagi ni anak? kamu kesurupan?”
“tidak!! aku sudah sadar!! sudah saatnya kita pakai jurus andalan kita!!” dengan gaya sok komandan
“jurus itu lagi? tapi bagaimana caranya supaya memanipulasi badan kita terlihat tinggi dan jangkung di foto?”
“jangan disini, rahasia ini jangan sampai terbongkar oleh orang lain. Mari kita rundingkan di tempat lain”.
“baik lah komandan”.
Mereka pun sepakat untuk menggunakan kembali editing foto 360. mereka bersaing untuk mengedit putih-putihan foto wajah mereka. Bermacam-macam mimik wajah mereka foto dan hasilnya pun jadi. SEMPURNA.
“wah, aku putih banget..”
“aku juga, liat dong.. huuuu”
“ayo, jadiin foto DP aja. Hahaha”
“aduhhh, kayaknya aku gak jadi deh… kuhapus aja ni foto.. maksa banget mau putih”.
“kenapa? gak papa kali… kan gaul. Bisa cepat dapet cewek”.
“gak ah, kamu aja…”
“kenapa sih, kok tiba-tiba berubah pikiran”.
“kamu tu aneh, dulu kamu yang anti banget sama 360. kok sekarang malah kayak kena rabies sih”.
“ya gak papa kali, selagi itu masih halal.. coba kamu cari gih aplikasi yang bisa buat badan kita terlihat tinggi di foto”. kena karma.
Sukerip ambil hape, langsung update status: “DIMANA ADA ORANG JUAL VACUM CLEANER BUAT WAJAH? TOLONG SHARE YA BAGI YANG TAU”
21.26 |
Category: |
0
komentar
Comments (0)